Senin, 27 Juni 2011

SALMAN AL-FARISY

Pada kesempatan ini kami sengaja menyusun kisah Shahabat yang Mulia Salman Al-Farisy yang mana kisah beliau radhiyallahu ‘anhu sarat dengan faedah ilmu. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan tulisan ini bermanfaat untuk kami dan para pemuda khususnya dan kaum yang menginginkan kebenaran.

Segala puji bagi Allah Rabb semesta Alam yang telah menciptakan zaman yang silih berganti, yang di dalam zaman tersebut terdapat berbagai macam pelajaran yang perlu untuk diketahui bagi orang-orang yang berakal. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Amma ba’du:

Saudaraku –semoga Allah memberikan hidayah kepadaku dan kepada kalian- bahwa telah kita ketahui suatu prinsip dari berbagai macam prinsip, dan telah tersebar luas dikalangan masyarakat tentang suatu ungkapan bahwa "Pengalaman itu adalah guru yang terbaik".

Dan kita adalah termasuk para pemuda yang tentunya sudah pernah melalui masa-masa dan sudah memperoleh berbagai macam pengalaman, dimana pengalaman tersebut ada yang manis dan ada pula yang pahit, ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan, dan ada yang sangat memuaskan dan ada pula yang kurang memuskan. Dari pengalaman-pengalam an tersebut otomatis akan memberikan nuansa bagi kita untuk berfikir lebih dewasa dan lebih jeli terhadap suatu perkara baru yang kita akan hadapi.

Maka pada kesempatan ini kami sengaja menyusun kisah Shahabat yang Mulia Salman Al-Farisy yang mana kisah beliau radhiyallahu ‘anhu sarat dengan faedah ilmu. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan tulisan ini bermanfaat untuk kami dan para pemuda khususnya dan kaum yang menginginkan kebenaran.

SALMAN AL-FARISI SEBUAH TELADAN BAGI PARA PEMUDA

Pada zaman dahulu ada seorang pemuda yang sangat cerdik dan sangat jeli terhadap suatu perkara, yang sangat perlu bagi kita mengambil ‘ibrah darinya. Dia adalah Salman Al-Farisy. Pada suatu ketika Salman A-Farisy bercerita kepada Ibnu Abbas [1], beliau berkata:

Aku adalah orang Persia negara Parsia, dan aku tinggal di suatu tempat yang bernama Asfahan di desa Jayyu Ayahku seorang tokoh di desaku dan aku adalah makhluk Allah yang paling dicintainya. Ia amat mencintaiku sehingga aku dipingit di dalam rumah sebagaimana anak gadis dipingit dalam rumah. Aku ketika itu beragama penyembah api dan aku memiliki tugas khusus menjaga api yang harus senatiasa menyala terus dan tidak boleh padam sesaatpun. Bapakku mempunyai ladang yang sangat luas, pada suatu saat bapakku tersibukkan dengan bangunan, sehinga berkata kepadaku: Anakku pada hari ini aku sibuk dengan bangunan ini hingga tidak mempunyai waktu untuk mengurusi ladangku. Oleh karena itu pergilah kamu ke ladang! Ayahku memerintahkan beberapa hal yang perlu aku kerjakan, kemudian berkata kepadaku: Jangan terlambat pulang kepdaku, engkau lebih berarti bagiku daripada ladangku dan engkau membuatku lupa segala urusan yang ada.

[SALMAN TERTARIK DENGAN AGAMA NASRANI]

Kemudian aku pergi menuju ladang bapakku seperti diperintahkan bapakku. Dalam perjalanan menuju ladang bapakku, aku melewati salah satu gereja milik orang-orang Nasrani, dan aku dengar suara-suara mereka ketika mereka beribadah di dalamnya. Aku tidak tahu banyak persoalan manusia, karena aku dipingit bapakku di rumah, ketika itu aku mendengar suara-suara mereka, aku masuk kepada mereka untuk melihat dari dekat apa yag mereka kerjakan di dalamnya. Ketika aku melihat mereka aku, aku kagum terhadap ibadah-ibadah mereka dan tertarik kepada kegiatan mereka. Aku berkata demi Allah, agama mereka ini lebih baik dari pada agama yang aku peluk. Demi Allah aku tidak akan tinggalkan mereka sampai matahari terbenam, aku membatalkan pergi ke ladang bapakku, aku berkata kepada mereka (orang-orang Nasrani tersebut): Agama ini berasal dari mana?" Mereka menjawab dari Syam. Setelah itu, aku pulang ke rumah dan ternyata bapakku mencariku, dan aku membuatnya tidak mengerjakan pekerjaannya. Ketika aku telah kembali kebapakku, bapakku berkata kepadaku: Anakku dari mana saja Engkau? Bukankah engkau telah berbuat perjanjian denganku? Aku berkta: Ayah aku tadi berjalan melewati orang-orang yang sedang mengerjakan beribadah di gereja mereka, kemudian aku kagum terhadap agama mereka yang aku lihat. Demi Allah aku berada di tempat mereka hingga matahari terbenam. Bapakku berkata: Anakku tidak ada kebaikan pada agama tersebut. Aku berkata tidak, demi Allah, agama tersebut lebih baik daripada agama kita. Setelah kejadian tersebut bapakku mengkhawatirkanku, ia ikat kakiku dan aku dipingit dalam rumahnya. Aku mengutus seseorang kepada orang-orang Nasrani dan aku katakan kepada mereka, jika ada rombongan dari Syam datang kepada kalian, maka beri kabar kepadaku tentang mereka. Tidak lama setelah itu, datanglah pedagang-pedagang Nasrani dari Syam, kemudian mereka menghubungiku. Aku katakan kepada mereka, jika mereka telah selesai memenuhi hajatnya dan hendak mau pulang ke negeri mereka, maka beri izin kepadaku untuk aku ikut bersama mereka.

[SALMAN KABUR DAN BERANGKAT KE SYAM]

Ketika para pedagang Nasrani, hendak kembali ke negerinya, orang-orang nasrani segera memberi kabar kepadaku tentang mereka, kemudian aku melepas rantai di kakiku dan aku pergi bersama mereka hingga sampai ke negeri Syam. Setelah tiba di Syam, aku bertanya, siapakah pemeluk agama ini yang paling banyak ilmunya? Mereka menjawab: Uskup di gereja, kemudian aku datang kepada Uskup tersebut dan berkata kepadanya, aku amat tertarik dengan agama ini. Jadi aku ingin bersamamu dan melayanimu di gerejamu dan agar bisa belajar bersamamu dan beribadah bersamamu. Uskup berkata masuklah! Aku pun masuk kepadanya, ternyata Uskup tersebut orang yang jahat. Ia mengajak ummat untuk bersedekah, namun ketika mereka telah mengumpulkan sedekahnya melalui dia, ia simpan untuk dirinya dan tidak menyerahkannya kepada orang-orang fakir miskin, hingga ia berhasil mengumpulkan tujuh peti penuh yang berisikan emas dan perak. Aku sangat marah kepadanya karena perbuatannya tersebut. Tidak lama kemudian Uskup tersebut mati. Orang-orang Nasrani berkumpul untuk mengurus jenazahnya, namun aku katakan kepada mereka: Sungguh orang ini telah berbuat jahat, ia menganjurkan kalian bersedekah, namun ketika kalian menyerahkan sedekah melaluinya, ia malah menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak membagikannya sedikitpun kepada fikir miskin, mereka berkata: darimana engkau mengetahui ha ini? Aku katakan kepada mereka, mari aku tunjukan tempat penyimpanannya! Aku tunjukan tempat penyimpanan uskup tersebut kepada mereka, kemudian mereka mengeluarkan tujuh peti yang berisi penuh dengan emas dan perak. Ketika melihat ketujuh peti tersebut, mereka berkata: Demi Allah, kita tidak akan mengubur mayat uskup ini. Mereka menyalib Uskup tersebut dan melemparinya dengan batu. Setelah itu, mereka menunjuk orang lain untuk menjadi Uskup pengganti.

[SALMAN BERSAMA USKUP YANG SHOLIH]

Aku tidak pernah melihat orang yang sholat yang lebih mulia, lebih zuhud, lebih cinta kepada akhirat, lebih tekun di siang dan malam hari dari Uskup baru tersebut. Aku mencintai Uskup tersebut dengan cinta yang tidak ada duanya. Aku tinggal bersamanya lama sekali hingga kemudian ajal menjemputnya. Aku berkata kepadanya (sebelum dia wafat), sesungguhnya aku telah hidup bersamamu dan aku mencintaimu dengan cinta yang tidak ada duanya, sekarang seperti yang telah lihat keputusan Allah telah datang kepadamu, maka engkau titipkan aku kepada siapa (untuk belajar)? Uskup menjawab: Anakku, demi Allah aku tidak tahu ada orang yang seperti diriku. Manusia sudah banyak yang meninggal dunia, mengubah agamanya dan meninggalkan apa yang sebelumnya mereka kerjakan, kecuali satu orang di Al-Maushil, yaitu Si Fulan, ia seperti diriku. Pergilah engkau kepadanya!

[SALMAN BERSAMA USKUP DI AL-MAUSHIL]

Ketika Uskup tersebut telah meninggal dunia dan di kubur, aku pergi kepada Uskup Al-Maushil. Ketika sampai di sana, aku katakan kepadanya: Hai Fulan, sesungguhnya Uskup si Fulan telah berwasiat kepadaku ketika hendak wafat agar aku pergi kepadamu. Ia jelaskan kepadaku bahwa engkau seperti dia, Uskup tersebut berkata: Tinggallah bersamaku! Aku menetap bersamanya. Aku melihat ia sangatlah baik seperti cerita shahabatnya. Tidak lama kemudian Uskup tersebut wafat. Menjelang wafatnya, aku berkata kepadanya: Hai Fulan, sesungguhnya Uskup si Fulan telah berwasiat kepadaku agar aku pergi kepadamu dan sekarang keputusan Allah telah datang kepadamu seperti yang engkau lihat, maka kepada siapa engkau wasiatkan? Apa yang engkau perintahan kepadaku? Uskup berkata: Anakku demi Allah, aku tidak tahu ada orang seperti kita kecuali satu orang saja di Nashibin, yaitu Si Fulan. Pergilah kepadanya.

[SALMAN BERSAMA USKUP NASHIBIN]

Ketika Uskup tersebut wafat dan usai dikubur, aku pergi kepada Uskup Nashibin. Aku jelaskan perihal diriku kepadanya dan apa yang diperintahkan dua shahabatku kepadanya. Ia berkata tinggallah bersamaku, aku tinggal bersamanya, dan aku dapati dia seperti dua shahabatku yang telah wafat. Aku tinggal bersama orang yang terbaik. Demi Allah tidak lama kemudian ia wafat. Menjelang kematiannya, aku berkata: Hai Fulan, sungguh Si Fulan telah berwasiat kepadaku agar aku pergi kepada Si Fulan, kemudian Si Fulan tersebut berwasiat kepadaku agar aku pergi kepadamu, maka kepada siapa aku engkau wasiatkan? Apa yang akan engkau perintahkan kepadaku? Uskup tersebut berkata: Anakku demi Allah, aku tidak tahu orang yang seperti kita dan aku perintahkan engkau pergi kepadanya kecuali satu orang di Ammuriyah wilayah Romawi. Ia sama seperti kita. Jika engkau mau, pergilah kepadanya, karena ia sama seperti kita.

[SALMAN PERGI KE USKUP AMMURIYAH]

Ketika Uskup Nashibin telah wafat dan dikuburkan, aku pergi kepada Uskup Ammuriyah. Aku jelaskan perihal diriku kepadanya. Ia berkata: Tinggallah bersamaku! Aku tinggal bersama orang yang terbaik sesuai dengan petunjuk shahabat-shahabatny a dan perintah mereka. Aku bekerja (sambil belajar), sehingga aku memiliki beberapa lembu dan kambing-kambing, tidak lama kemudian, Uskup tersebut wafat, menjelang wafatnya aku bertanya kepadanya: Hai Si Fulan sungguh aku pernah tinggal bersama Si Fulan, kemudian ia berwasiat kepadaku agar aku pergi kepada Si Fulan, kemudian Si Fulan tersebut berwasiat kepadaku agar pergi kepada Si Fulan, kemudian Si Fulan tersebut berwasiat agar aku pergi kepada Si Fulan, kemudian Si Fulan berwasiat agar aku pergi kepada engkau, maka kepada siapa engkau wasiatkan? Uskup berkata: Anakku, demi Allah, sungguh aku tidak tahu pada hari ini ada orang-orang yang seperti kita yang aku bisa perintahkan kepada engkau untuk pergi kepadanya, namun telah dekat datangnya seorang Nabi. Ia diutus dengan membawa agama Ibrahim –‘alaihis salam- dan muncul di negeri Arab. Tempat hijrahnya adalah daerah diantara dua daerah yang berbatu dan diantara dua daerah tersebut terdapat pohon-pohon kurma., Nabi tersebut mempunyai tanda-tanda yang tidak bisa disembunyikan; ia memakan hadiah dan tidak memakan sedekah. Diantara kedua bahunya terdapat cap kenabian. Jika engkau bisa pergi kenegeri tersebut, pergilah engkau kesana!

[SALMAN PERGI KELEMBAH AL-QURO]

Setelah Uskup tersebut wafat dan di makamkan. Dan aku tetap tinggal di Ammuriyah hingga beberapa lama. Setelah itu, sekelompok pedagang berjalan melewatiku. Aku berkata kepada mereka: Bawalah aku kenegeri Arab, niscaya aku serahkan kambingku ini kepada kalian, mereka berkata: Ya, aku berikan lembu dan kambing-kambingku kepada mereka, dan mereka membawaku. Namun ketika tiba di lembah Al-Quro, mereka mendzolimiku. Mereka menjualku kepada orang Yahudi sebagai seorang budak. Kemudian aku tinggal bersama orang Yahudi tersebut, dan aku melihat kurma. Aku berharap kiranya negeri ini yang pernah diisyaratkan shahabatku.

[SALMAN TIBA DI MADINAH]

Disaat aku tinggal dengan orang Yahudi tersebut, tiba-tiba saudara misan orang Yahudi yang berasal dari Bani Quraidzah tiba dari Madinah. Ia membeliku dari orang Yahudi tersebut, dan membawaku ke Madinah, demi Allah, ketika aku melihat Madinah, persis seperti yang dijelaskan shahabatku. Aku menetap di sana. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus sebagai Nabi dan masih menetap di Makkah dalam jangka waktu tertentu dan aku tidak mendapatkan informasi tentang beliau karena kesibukanku berstatus sebagai budak. Tidak lama setelah itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah.

[SALMAN MENDENGAR TEMPAT HIJRAH NABI]

Demi Allah, aku berada di atas pohon kurma mengerjakan beberapa pekerjaan untuk tuanku, sedang tuanku duduk di bawahku. Tiba-tiba saudara misan tuanku datang dan berdiri di depannya sembari berkata: Hai Fulan semoga Allah membunuh Bani Qailah. Demi Allah, sesungguhnya mereka sekarang berkumpul di Quba’ untuk menyambut kedatangan seorang laki-laki dari Makkah, dan mereka mengklaim bahwa orang tersebut adalah Nabi. Ketika aku mendengar ucapan saudara misan tuanku, aku menggigil seolah-olah aku jatuh mengenai tuanku. Kemudia aku turun dari atas pohon kurma dan bertanya kepada saudara misan tuanku, apa yang engkau katakan tadi? Tuanku marah kepadaku dan menamparku dengan sangat marah mendengar pertanyaanku, sembari berkata: Apa urusanmu dengan persoalan ini? Pergi sana dan bereskan pekerjaanmu! Aku berkata: tidak apa-apa, aku hanya kepingin tahu ucapannya.

[SALMAN MENCARI TANDA-TANDA KENABIAN PADA RASULULLAH]

Aku mempunyai sesuatu yang telah aku siapkan. Pada sore hari, aku mengambilnya kemudian pergi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di Quba’. Aku masuk menemui beliau dan berkata kepadanya: Aku mendapat informasi bahwa engkau orang yang sholih. Engkau mempunyai shahabat-shahabat, terasing dan memerlukan bantuan. Ini sedekah dariku. Aku melihat kalian lebih berhak daripada orang lain. Aku serahkan sedekah tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata kepada shahabat-shahabatny a: "Makanlah" beliau menahan mulutnya dan tidak memakan sedikitpun dari sedekahku. Aku berkata dalam hati, ini tanda pertama, kemudian aku minta pamit dari hadapan Rasulullah. Setelah itu ku mengumpulkan sesuatu yang lain, sementara Rasulullah shallallahu ;alaihi wa sallam sudah pindah ke Madinah. Aku datang kepada beliau dan berkata kepadanya: sungguh aku melihatmu tidak memakan harta sedekah. Ini hadiah khusus aku berikan kepadamu. Maka Rasulullah memakan hadiah dariku dan memerintahkan shahabat-shahabatny a ikut makan bersamanya. Aku berkata dalam hati ini tanda yang kedua.

[SALMAN MASUK ISLAM]

Setelah itu aku mendatangi Rasulullah di Baqi’ Al-Gharqad yang ketika itu sedang mengantar jenazah salah seorang dari shahabatnya. Aku sudah mengetahui dua tanda pada beliau. Beliau sedang duduk di antara shahabat-shahabatny a, kemudian aku mengucapkan salam kepada beliau. Setelah itu aku berada di belakang beliau, karena ingin melihat punggung beliau, apakah aku bisa melihat cap kenabian yang dijelaskan shahabatku? Ketika Rasulullah melihatku berada di belakangnya, beliau mengetahui bahwa aku mencari sifat yang pernah dijelaskan shahabatku. Beliau membuka kain dari punggungnya, maka pada saat itulah aku melihat cap kenabian pada beliau. Kemudian aku balik ke depan beliau dan menangis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: Baliklah, aku berbalik arah dan duduk di depan beliau, aku ceritakan semua kisah tentang diriku kepada beliau sebagaimana aku ceritakan kisahku ini kepadamu, hai Ibnu Abbas! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin kisahku ini didengar pula oleh shahabat-shahabatny a. Setelah itu aku sibuk karena berstatus budak, hingga tidak bisa ikut perang Badar dan perang Uhud bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[SALMAN MENJADI ORANG MERDEKA]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: Bebaskanlah dirimu dengan membayar sejumlah uang, hai Salman! Kemudian aku memerdekakan diriku dari tuanku dengan membayar tiga ratus pohon kurma yang aku tanam untuk tuanku dan emas empat puluh ons. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru shahabat-shahabatny a: Bantulah saudara kalian ini! Shahabat-shahabat Rasulullah memberi bantuan anak pohon kurma kepadaku. Ada shahabat yang memberiku dengan tiga puluh anak pohon kurma. Dan ada shahabat yang memberiku lima belas anak pohon kurma, dan ada shahabat yang memberiku sepuluh anak pohon kurma, setiap orang membantu sesuai dengan kemampuannya, hingga akhirnya terkumpul tiga ratus pohon kurma. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Pergilah hai Salman, dan galilah lubang untuk anak-anak pohon kurma ini! Jika engkau telah selesai menggalinya, datanglah kepadaku, agar aku sendiri yang akan meletakannya dengan tanganku sendiri ke dalam lubangnya.

Kemudian aku menggali lubang untuk anak-anak pohon kurma tersebut dengan dibantu shahabat-shahabatku . Ketika aku telah selesai menggalinya, aku menghadap kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melaporkan kepada beliau bahwa aku telah selesai membuat lubang. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi bersamaku ke lubang-lubang tersebut. Kami berikan anak pohon kurma kepada beliau dan diletakannya ke dalam lubang tersebut. Demi Dzat yang jiwa Salman berada di Tangan-Nya, tidak ada satu anak pohon kurma pun yang mati. Aku pelihara pohon-pohon kurma tersebut dan aku mempunyai sedikit harta. Tidak lama setelah itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan membawa emas sebesar telur ayam dari salah satu lokasi pertambangan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘"Ambil emas ini dan bayarlah hutangmu dengannya!" Aku berkata: Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Bagaimana emas ini bisa menutupi hutangku? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Ambillah emas ini karena Allah akan menutup hutangmu dengannya!" [2] Demi Dzat yang jiwa Salman berada di tangan-Nya, ternyata berat emas tersebut pas empat puluh ons. Kemudian aku bayar hutangku pada tuanku dengan emas tersebut. Setelah itu aku menjadi orang merdeka. Aku bisa ikut perang Khandaq bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai orang merdeka dan sesudah perang itu akan tidak pernah melewatkan satu peperanganpun [3].

KEZUHUDAN SALMAN ALFARISY

Abu Nu’aim mengeluarkan dari Athiyah bin Amir, dia berkata, "Aku pernah melihat Salman Al-Farisy radhiyallhu ‘anhu menolak makanan yang disuguhkan kepadanya, lalu dia berkata, "Tidak, tidak. Karena aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata: ‘Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia akan lebih lama laparnya di akhirat. Wahai Salman, dunia ini hanyalah penjara orang Mukmin dan surga orang kafir". [4]

PELAJARAN DARI KISAH SALMAN AL-FARISY

Diantara pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Salman Al-Farisy adalah:

ﺀ Pada kisah Salman tersebut menunjukan bahwa yang namanya hidayah adalah urusannya Allah, Allah akan berikan kepada orang yang Dia kehendaki, sebagaimana Salman, beliau berniat ingin melaksakan perintah bapaknya untuk pergi bekerja ke ladang, sebagai salah satu wujud dari berbakti kepada bapaknya, namun di tengah perjalanan ia mendapati suatu kaum yang beribadah di dalam gereja, sehingga pada akhirnya ia mendapatkan hidayah dari Allah ‘azza wa jalla. Dan datangnya hidayah pada seseorang itu adakalanya dengan cara mencari dengan kesungguhan untuk mendapatkannya dan terkadang dengan tiba-tiba seseorang mendapatkan hidayah (tanpa dengan upaya untuk mencarinya), sekadar contoh masuk Islamnya Umar Ibnul Khoththob dengan tiba-tiba beliau masuk Islam.

Samahatusy Syaikh Abdul ‘Aziz Abdullah bin Bazz berkata dalam ta’liqat Kitab Fathul Majiid: "Hidayah diberikan kepada penerima petunjuk pada hatinya dengan mengubahnya dari kesesatan, kekufuran dan kefasikan, untuk menuju kepada petunjuk, keimanan, ketaatan dan meluruskannya pada jalan Allah dan mengokohkannya. Petunjuk ini khusus pada Allah Ta’ala, karena Dialah yang Maha Kuasa membolak-balikan hati dan mengubahnya serta menunjukan dan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang dikehendaki Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk."

ﺀ Saudaraku –hadanallahu wa iyyakum- perhatikanlah perkataan bapak Salman: "Anakku tidak ada kebaikan pada agama-agama selain agama kita". Ini menunjukan bukti konkrit bahwa tidaklah ada suatu kelompok yang sesat sekalipun untuk mengaku jika ia berada dalam kesesatan, bahkan ia akan merasa di atas petunjuk dan kebenaran. Maka jangan kita tertipu! Kita adalah para pemuda yang sudah sampai pada jenjang-jenjang kedewasaan berfikir, maka konsentrasikan fikiran dan berupayalah untuk lebih jeli dan teliti dalam memilih dan memilah terhadap sesuatu perkara atau ketika kita akan membuat keputusan, dan ini peringatan bagi kita. Wallahul mustaan!

ﺀ Saudaraku seperjuangan –hayyakumullah- lihatlah sikap dan tindak tanduknya Salman ketika tiba di Syam, beliau langsung bertanya, siapakah pemeluk agama ini yang paling banyak ilmunya? Ini menunjukkan kecerdasan beliau, beliau benar-benar memahami akan pentingnya ilmu. Asy-Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr berkata: "Ilmu merupakan pokok pangkal segala kebaikan. Sedangkan kejahilan merupakan pokok pangkal segala kejelekan. Cinta kepada kezhaliman, permusuhan, melakukan kekejian dan melanggar larangan-larangan, sebabnya yang pertama adalah kejahilan serta rusaknya ilmu atau rusaknya niat. Dan rusaknya niat disebabkan karena rusaknya ilmu. Kejahilan dan rusaknya ilmu merupakan sebab pertama dalam kerusakan amal dan berkurangnya iman. [5]

Beliau juga menjelaskan: "Jahil tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah penyakit yang berbahaya dan membinasakan yang akan menggiring pemiliknya menuju kecelakaan dan adzab yang besar. Barangsiapa yang penyakit ini mengakar pada dirinya dan menguasainya, jangan engkau bertanya tentang kebinasaannya (yakni pasti akan binasa). Dia akan berkubang dalam kemaksiatan dan dosa, terjungkir balik dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lurus, pasrah dalam seruan syubhat dan syahwat. Kecuali bila dia dijemput oleh rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan siraman hati dan cahaya penglihatan. Itulah kunci kebaikan, yaitu ilmu yang bermanfaat yang akan membuahkan amal shalih. Sebab, tidak ada obat terhadap penyakit itu melainkan ilmu. Dan seseorang tidak akan terlepas dari penyakit ini melainkan bila Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kepadanya ilmu yang bermanfaat dan memberikan bimbingan kepadanya. Barangsiapa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala menginginkan kebaikan kepadanya, Dia akan mengajarkannya ilmu yang bermanfaat dan memberikan kedalaman tentang agama serta memperlihatkan kepadanya segala yang akan menjadikan dia bahagia dan bergembira, kemudian dia keluar dari kubangan kejahilan. Dan kapan saja Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menginginkan kebaikan untuknya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menetapkan dia di atas kejahilan. Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sajalah kita meminta agar Dia menyirami hati kita dengan ilmu dan iman, serta melindungi kita dari kejahilan dan permusuhan." [6]

Lihatlah apa yang menyebabkan bapaknya Salman menolak kebenaran dan bahkan tidak ridho kalau Salman mengikuti Agama Nabiullah Isa –‘alaihi salam-, ini menunjukan ketidak tahuannya terhadap kebenaran dan ia bodoh terhadap kebenaran, sungguh benar perkataan Ibnul Qayyim rahimahullahu: "Sebab tertolaknya kebenaran banyak sekali. Di antaranya adalah kejahilan, dan inilah sebab yang mendominasi pada kebanyakan orang. Karena barangsiapa jahil terhadap sesuatu niscaya dia akan menentangnya dan menentang pemeluknya." [7].

Al-Imam Ahmad rahimahullahu berkata: "Sesungguhnya seseorang melakukan penyelisihan karena sedikitnya pengetahuan mereka tentang segala apa yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam." [8]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: "Kebenaran banyak hilang di tengah orang-orang yang jahil lagi ummi (tidak pandai membaca dan menulis)." [9]

Saudaraku seperjuangan! -Semoga Allah menjaga kita- lihatlah apa yang diwasiatkan oleh para Uskup kepada Salman? Mereka semua memberikan wasiat untuk berkumpul dan berteman dengan orang-orang yang Sholih, dan telah kita maklumi bahwa seseorang itu tergantung agama temannya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata: "(Agama) seseorang tergantung dari agama temannya, maka perhatikanlah kepada engkau temanmu." [10].

Ibnu Mas’ud berkata: "Nilailah seseorang itu dengan siapa ia berteman karena seorang Muslim akan mengikuti Muslim yang lain dan seorang fajir akan mengikuti orang fajir yang lainnya." [11] Dan ia juga berkata: "Seseorang itu akan berjalan dan berteman dengan orang yang dicintainya dan mempunyai sifat seperti dirinya." [12]. Beliau melanjutkan: "Nilailah seseorang itu dengan temannya sebab sesungguhnya seseorang tidak akan berteman kecuali dengan orang yang mengagumkannya (karena seperti dia)." [13].

Yahya bin Abi Katsir mengatakan, Nabi Sulaiman bin Daud Alaihis Salam bersabda: "Jangan menetapkan penilaian terhadap seseorang sampai kamu memperhatikan siapa yang menjadi temannya." [14]

Qatadah berkata: "Sesungguhnya kami, demi Allah belum pernah melihat seseorang menjadikan teman buat dirinya kecuali yang memang menyerupai dia maka bertemanlah dengan orang-orang yang shalih dari hamba-hamba Allah agar kamu digolongkan dengan mereka atau menjadi seperti mereka." [15].

BERPIKIRLAH SEJENAK!

Setelah kita mengetahui kisah Salman Al-Farisy, mari kita mencoba merenungi dan meresapi kisah tersebut, bukankah Salman Al-Farisy adalah seorang anak yang paling disayangi oleh bapaknya, namun karena panggilan kebenaran beliau –radhiyallahu ‘anhu- lebih memilih untuk hidup bersama Uskup, hingga penderitaan demi penderitaan, kepedihan demi kepedihan beliau rasakan, dan bahkan ketika beliau mencari kebenaran beliau mendapatkan resiko yang sangat besar, hingga akhirnya beliau pun menjadi budak yang diperjual belikan. Apakah dengan ujian dan hambatan yang beliau dapati mengakibatkan beliau loyo dan patah semangat? Demi Allah beliau adalah orang paling penyabar dan kokoh keimanannya. Mampukah kita seperti beliau? Sudikah kita meninggalkan perkara-perkara mubah atau bahkan perkara haram karena menyambut panggilan kebenaran?

Wahai saudaraku seperjuangan! Ingatlah perjuangan belum berakhir! Badai dan gelombang fitnah akan terus menghadai, maka dengan apa dan persiapan apa kita akan menghadapinya? Tidakkah kita mau berfikir dan mengambil pelajaran dari umat-umat yang telah mendahului kita?

Saudaraku ingatlah usia semakin hari semakin berkurang! Apakah setiap usia yang kita luput darinya terdapat simpanan kebaikan? Ataukah bahkan usia yang kita sia-siakan tersebut memberi pengaruh jelek kepada kita? Ingatlah waktu dan perjuangan belum berakhir! Kapan lagi kita untuk bersegera kepada ampunan Rabb kita, kalau bukan mulai sekarang. Wabillahit taufiq!

Semoga upaya yang kami lakukan ini ikhlas semata-mata karena mengharapkan wajah-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keluarga dan para shahabatnya.

Rabu, 22 Juni 2011

49 Days

49 days yang membuatku ingin berbagi cerita. walaupun agak ngawur karena aku termasuk orang yang susah untuk bercerita kembali setelah menonton film. hehhehee..... jadi harap di maklum yaa... ^^



Genre: Fantasy, romance
Episodes: 20
Produksi: SBS, Maret 2011 s/d Juni 2011
Air time: Wednesday & Thursday 21:55

Cast

Lee Yo Won as Song Yi Kyung
Nam Gyu Ri as Shin Ji Hyun
Jo Hyun Jae as Han Kang
Bae Soo Bin as Kang Min Ho
Jung Il Woo as scheduler/ penjemput roh manusia
Seo Ji Hye as Shin In Jung
Choi Jung Woo as Shin Il Shik (Ji Hyun’s father)
Yoo Ji In as Ji Hyun’s mother
Bae Geu Rin as Park Seo Woo
Son Byung Ho as Oh Hae Won
Moon Hee Kyung as Bang Hwa Joon
Kang Sung Min as No Kyung Bin
Yoon Bong Gil as Cha Jin Young
Kim Ho Chang as Ki Joon Hee
Jin Ye Sol as Ma Soon Jung
Lee Jong Min as Go Mi Ji

Sinopsis:

Drama “49 Days” bercerita mengenai seorang wanita dari keluarga kaya Sin Ji-hyun yang sebentar lagi akan menikah dengan tunangannya (Bae soo bin), Tapi sebuah kecelakaan mobil membuatnya koma dan menghantarnya ke pintu gerbang kematian. Rohnya yang telah meninggalkan tubuhnya bertemu dengan Song Yi-soo (sang scheduler) yang bertugas mengumpulkan roh orang mati dan membawanya ke pintu kematian. Dengan bantuan Song Yi-soo, Ji hyun dibantu kembali ke kehidupan nyata dengan meminjam tubuh seseorang (Song Yi-kyung). Agar bisa tetap hidup, ia harus mendapat air mata yang tulus dari 3 orang yang mencintainya(kecuali keluarganya) dalam waktu 49 hari. (Dalam agama Budha, dipercayai bahwa roh seseorang yang telah meninggal berada dalam masa transisi selama 49 hari, di mana karmanya selama hidup akan menentukan bagaimana rohnya akan bereinkarnasi pada kehidupan selanjutnya). nah kalo yang ini aku kurang paham. hehehee..



Dengan penuh perjuangan Ji Hyun berusaha mengumpulkan tiga air mata itu. oleh karena itu Yi soo memberikan sebuah kalung air mata. *kalungnya cantik banget jadi pengen punya aku, hehehhee...* terlepas dari berhasil atau tidaknya Ji hyun menugumpulkan air mata itu. semua terjawab di dalam film ini. * Gak mau kasih tahu, aachhh.. biar pada penasaran* bagi yang suka nonton drama korea yaakkkk... hehehee




yuk kita lihat beberapa foto dari film ini : ^^
adengan yang membuatku paling terharu pilu dan nangis-nangis oleh kedua nasib pasangan ini. cinta yang mendalam yang harus berakhir karena sebuah kesalah pahaman saja. Sehingga membuat keduanya harus berpisah untuk selamanya.(gak tega ngeliat adegan ini,,hu,hu,hu),,padahal cinta mereka itu udah kaya permen karet yang klo udah nempel ma benda susah dicopot (perumpamaan apan nech,,he,he,he)



adengan saat song yi kyung dan Yi soo bersama saat sekolah. so sweet banget dah..jadi iri hehehe


ini dia seorang scheduler yang kueren sedang memainkan gitar miliknya. keren!!!
aku paling suka ma scheduler,entah itu dari acting or fisiknya aku suka banget,,pa lagi ma kisah dia di drama ini,,jadi pengen punya pacar kaya dia tapi jangan mati duluan,ha,ha,ha,,,


ini adegan saat shceduler melihat yi kyung. Tatapannya shceduler sedih banget, hiks,hiks,hiks,,sayang Yi Kyung gak sadar kalau laki-laki yang amat dicintainya sekarang ada dihadapannya,,


proses saat Ji hyun ingin memasuki tubuh Yi kyung yang sedang tertidur. * Ji hyun hanya bisa masuk ketubuh Yi kyung saat Yi kyung tertidur.* harus hati-hati nech kita kalau tidur jangan jangan ada juga yang ,,,,,,,,,,,,,ha,,ha,,ha,,



My Note about This Drama : ^_^

aku sangat menyukai Drama ini. unik, menarik, dan selalu bikin penasaran di tiap episodenya. membuat aku ingin terus menyaksikannya hingga selesai. aku suka akting lee yo won kenapa? karena dia berhasil memerankan dua tokoh sekaligus baik itu song yi kyung ataupun shin ji hyun. bahkan dia juga mendapatkan penghargaan loch di Korea karna aktingnya itu,,Selamat yach Lee yo won,,

Dan aku tentunya lebih menyukai jung il woo si scheduler yang guanteng abisssss. Bukan hanya itu yang membuatku menyukainya. Acktingnya juga patut di puji loh. aku gak gampang untuk suka ma orang tapi pertama kali ngeliat scheduler aku langsung jatuh hati (Lebay,,he,he,he),,scheduler ini terkadang dia sangant Cool tapi kadang-kadang dia lucu banget,,saya paling suka waktu adegan dia pas dimarahin sama Sunbaenya gara-gara dia melanggar peraturan,,kayak anak kecil banget tapi CUTE,,jadi makin suka ma Jung Il Wo,,

Nah, waktu aku ngeliat film ini. semua pikiranku jadi melanglang buana kemana-mana. Film yang mengkisahkan sebuah petualangan roh manusia saat koma dan di ambang kematian ini di kemas secara unik dan menarik. lagi-lagi aku bertanya, kapan di negaraku ini bikin film yang enak di tonton dan terlihat masuk akal? *nghayal again rupanya*

Peran antagonisnya juga masuk akal. Gak ngeloyor kemana-mana dan bikin muales plus enek nontonnya. semua masih bisa di terima akal manusia. Soal ending film ini memang enggak seperti yang kita harapkan. Tapi sekali lagi aku bilang cukup masuk akal dan realistis. Gak maksain sesuatu. Bahkan, aku bisa bilang. "lewat film ini pula kita bisa belajar menghargai sebuah nyawa atau kehidupan. karena setiap detik yang telah kita lewati dan alami semuanya sangat berarti. Tak ada kata sia-sia bila kita mau menghargai arti sebuah hidup."

bagi kalian yang suka banget sama Drama Korea KUDU WAJIB nonton nech Drama,,,
BY Tina Qonita

Senin, 13 Juni 2011

Ini Sinopsis Dream High yang saya terjemahkan kedalam Bahasa Mandarin

她们让地方的出来,可是惠美不知道他的钱包已经倒下了。惠美的钱包发现了对珠印

松,印松开惠美的钱包,他看只有三百块,印松说:“什么? 只有三百块? 我还以

为有很多呢!真高来和骂印松就说:喂印松,你这个习惯还没有改吗? 印松觉得痛

苦,他说:朋友,朋友,疼啊!这不是我愉的,掉在地方的!真高问他:真的吗?

真高放开印松的手。



印松看钱包里有身份证,他说:噢,高惠美!她是不是声乐? 真高拿那个钱包又看

惠美的身份证。同时印松拿惠美的照片。惠美和白熙一起走,突然惠美停走就说:

臭苍蝇们!还找了粪坑,白熙困惑和文她:粪坑,臭苍蝇? 惠美指出KIRIN学校就

说:粪坑学校!KIRIN怎么会是粪坑学校?在艺高里竞最高了,最近比较红的歌手都

是这学校毕业的。惠美看白熙然后白熙说:其实,都是小人物,它们是臭苍蝇们。

惠美说:...

新朋友

我跟妈妈去超级市场买东西。这个地方有那么多东西、有书、衣服、鞋子等等。我妈妈要买新衣服,我要买鞋子。我们现走到衣服店我妈妈已经有半个小时找衣服可是还没找到,所以我帮她找找。
我们找的时候有一个声音叫我妈妈,其实她是我妈妈的老朋友,她跟一个女儿。妈妈给我介绍介绍。我妈妈说“这是我女儿她叫蒂娜” 。我说“你好”她说:“你很漂亮,你妈妈跟你很像,啊对了,这是我女儿她叫李阿,现在她在uin大学学习。我跟李阿聊天儿,李阿说她很高兴有一个新朋友,我也说一样。她问我已经有朋友吗? 我就说还没有!

TOKOH FILSAFAT MODERN

BAB I : FILSAFAT ZAMAN BAROK
A. R. Descartes
Riwayat hidup
Rene Decartes (Latin: Renatus Cartesius)lahir di La Haye Perancis, tahun 1596. Dia bersekolah di Kolose Yesuit di Anjou. Di Universitas ia belajar hokum dan kedokteran, karena dia tidak senang akan cara hidup Kaum Borjuis lingkungannya, Descartes lalu menjadi tentara di Jerman.


Tulisan-tulisan penting R. Descartes
1637 --- Discours de la method (Uraian tentang metode)
1641 --- Meditationes de prima philosopia (Renungan-renungan tentang metafisika)
1644 --- Principia philosophia (Prinsip-prinsip filsafat)

Pikiran-pikiran pokoksian
a. Kesangsian metodis
Descartes tidak puas dengan filsafat pada zamannya. Filsafat ini kurang sistematis . terutama kekurangan suatu metode ilmiah. Metode yang cocok untuk memperbarui filsafat adalah “Kesangsian Metodis”.
b. Cogito ergo sum
Descartes berkata: “Jika saya ragu-ragu terhadap sesuatu, saya masih mempunyai kepastian tentang kesangsian saya, maka saya sedang berpikir, dan kalau saya berpikir, saya ada. Je pense, done je suis;Cogito,ergo sum,” kalau saya berpikir maka saya ada.
c. Subyek sebagai pusat
Menurut Descartes manusia sendiri menjadi kekuasaan yang “membawa”, “memikul” kenyataan. Manusia yang berpikir adalah pusat dunianya. Berkat ide ini, Descartes menjadi Bapak Filsafat modern.
d. Ide-ide jelas dan tegas
Descartes berkata: saya mempunyai kepastian tentang ide “saya berpikir, maka saya ada, karena ide inilah ide menjadi “jelas dan tegas”.
e. Dualism
Salah satu ide “Jelas dan Tegas” dari Dercartes adalah bahwa ada tiga subtansi: Allah, pemikiran (cogitation) dan keluasan (extension). Pemikiran itu bidang psikologi, bidang jiwa. “kelausaan” itu bidang ilmu alam, bidang materi.
Pengaruh
Secara umum Descartes dipandang sebagai titk pangkal filsafat zaman modern. Pengaruhnya sangat besar, tidak hanya dalam bidang filsafat, tapi juga ilmu pasti, ilmu pesawat, ilmu alam, dan kedokteran dipengaruhi oleh Descartes.

B. B. Spinoza
Riwayat hidup
Baruch (Latin : Benedictus,portugis : Bento) de Spinoza lahir di Amsterdam, tahun 1632, dari keluarga Yahudi yang telah melarikan diri dari Portugal(dimana orang Yahudi dipaksakan untuk menjadi Katolik). Spinoza belajar Teologi Yahudi,bahasa-bahasa klasik dan filsafat. Dia sangat tertarik pada filsafat Descartes, terutama metode Descartes mengenai motode ilmu pasti yang akan menjadi peranan penting dalam pemikiran Spinoza. Spinoza dikeluarkan dari sinagoge di Amsterdam sebab pikirannya dianggap ortodoks.dia mendapat tawaran untuk menjadi guru besar. Namun sepanjang hidupnya Spinoza puas dengan pendapatannya sebagai ahli optika. Dia dikunjungi oleh Leibniz, dan berkorespondensi dengan pemikir-pemikir lain di zamannya. Tahun 1677 Spinoza meninggal di Den Haag.

Tulisan-tulisan penting
1670 --- Tractacus theologico-politicus
1677 --- Ethica, ordine geometric demonstrate (Etika, dengan bukti-bukti menurut metode ilmu ukur)
1677 --- Tractacus politicus

Pikiran-pikiran pokok
a. Rasionalisme dan Mistik
Filsafat Spinoza merupakan ramuan antara rasionalisme dan mistik. Bentuk tulisan Spinoza memperlihatkan pengaruh Descartes,Plotinos,Bruno dan pemikir-pemikir Arab dan yahudi. Ada dua interpretasi dari pikiran Spinoza yang cukup berbeda. Yang pertama interpretasi rasionalistis, memandang pikiran Spinoza sebagai contoh paling murni dari panteisme. Intepresi yang kedua memandang Spinoza sebagai panties, tapi Spinoza disini digambarkan seorang yang sangat religious.
b. Allah = Alam = Satu Subtansi
Menurut Spinoza, seluruh kenyataan merupakan kesatuan, dan kesatuannya ini sebagai satu-satunya subtansi itu semua sama dengan Allah atau Alam. Dalam cara ini Spinoza dapat mengatakan cinta pada Allah, itu cinta kepada nasib, Amorfati.
c. Etika
Pedoman untuk menjadi bahagia disajikan dalam Ethica Spinoza. Tulisan ini seperti buku ilmu ukur. Setiap Bab mulai dengan aksioma-aksioma dan atas dasar ini diberi dalil-dalil yang kemudian dibuktikan. Tujuan etika ini adalah kebahagiaan. Kebahagiaan itu menurut Spinoza adalah kebebasan.
d. Kebebasan untuk berpikir
Tulisan Tractatus Theologico-politicus dianggap sangat penting untuk sejarah filsafat modern oleh Spinoza. Dalam tulisan ini disajikan “Tafsir Bebas” dari Kitab Suci (untuk memperlihatkan bahwa kitab suci tidak dapat dipakai untuk pembenaran politik konservasif). Namun kecuali sebuah traktat tentang tafsir, tulisan ini juga merupakan traktar tentang kebebasan politik.
Pandangan Spinoza mengenai substansi tunggal merupakan tanggapannya atas pemikiran Descartes tentang masalah substansi dan hubungan antara jiwa dan tubuh. Dalam filsafat Descartes, terdapat sebuah permasalahan yaitu bagaimana Allah, jiwa, dan dunia material dapat dipikirkan sebagai satu kesatuan utuh? Dalam bukunya Ethica, ordine geometrico demonstrata (Etika yang dibuktikan dengan cara geometris), Spinoza mencoba menjawab permasalahan ini.] Ia memulai menjawab permasalahan dari filsafat Descartes dengan memberikan sebuah pengertian mengenai substansi.] Substansi dipahami sebagai sesuatu yang ada dalam dirinya sendiri dan dipikirkan oleh dirinya sendiri, artinya sesuatu yang konsepnya tidak membutuhkan konsep lain untuk membentuknya. Menurut Spinoza, sifat substansi adalah abadi, tidak terbatas, mutlak, dan tunggal-utuh. Bagi Spinoza, hanya ada satu yang dapat memenuhi definisi ini yaitu Allah. Menurut Spinoza, sifat substansi adalah abadi, tidak terbatas, mutlak, dan tunggal-utuh. Bagi Spinoza, hanya ada satu yang dapat memenuhi definisi ini yaitu Allah. Hanya Allah yang memiliki sifat yang tak terbatas, abadi, mutlak, tunggal, dan utuh. Selain itu, Spinoza juga mengajarkan apabila Allah adalah satu-satunya substansi, maka segala yang ada harus dikatakan berasal dari pada Allah. Hal ini berarti semua gejala pluralitas dalam alam baik yang bersifat jasmaniah (manusia, flora dan fauna, bahkan bintang) maupun yang bersifat rohaniah (perasaan, pemikiran, atau kehendak) bukanlah hal yang berdiri sendiri melainkan tergantung sepenuhnya dan mutlak pada Allah. Untuk menyebut gejala ini, Spinoza menggunakan sebuah istilah yaitu modi. Modi merupakan bentuk atau cara tertentu dari keluasan dan pemikiran. Dengan demikian, semua gejala dan realitas yang kita lihat dalam alam hanyalah modi saja dari Allah sebagai substansi tunggal. Dengan kata lain, alam dan segala isinya adalah identik dengan Allah secara prinsipil. Kata kunci ajaran Spinoza adalah Deus sive natur (Allah atau alam). Yang berbeda dari ajaran ini hanyalah istilah dan sudut pandangnya saja. Sebagai Allah, alam adalah natura naturans (alam yang melahirkan). natura naturans dipandang sebagai asal-usul, sebagai sumber pemancaran, sebagai daya pencipta yang asali. Sebagai dirinya sendiri, alam adalah natura naturata (alam yang dilahirkan) yaitu sebuah nama untuk alam dan Allah yang sama tetapi dipandang menurut perkembangannya yaitu alam yang kelihatan. Dengan ini Spinoza membantah ajaran [Descartes]] bahwa realitas seluruhnya terdiri dari tiga substansi (Allah, jiwa, materi). Bagi Spinoza hanya ada satu substansi saja, yakni Allah/alam.

Pengaruh
Spinoza (“the noblest and most lovable of the great philosophers,”) kata Bertand Russel) dalam abad ketujuh belas dan kedelapan belas dipandang sebagai pemikir yang paling modern. Namun baru sekitar tahun 1800 kepentingannya diakui secara umum, terutama melalui pemikir-pemikir seperti schelling, Lessing, Goethe dan Hegel. Dalam dunia barat filsafat Spinoza sekarang dianggap sebagai Panteisme mistik-rasional.

C. G. Leibniz
Riwayat hidup
Gottfried Wilhem Leibniz lahir di Leipzig, Jerman, tahun 1646. Ayahnya mengajar hokum dan etika, Leibniz sendiri juga belajarhukum dan filsafat, terutama filsafat skolastik dan Descartes. Leibniz dianggap seorang genius. Dia menguasai hamper semua ilmu, dia hidup sebagai seorang diplomat dan bibliotekaris, dan dia menerbitkan tulisan-tulisan tentang filsafat, teologi,sejarah,hokum dan ilmu pasti.

Tulisan-tulisan terpenting
1710 ---- Essai de Theodice sur la bonte de Dieu, la berte de l’homme et porigine du mal (Karangan tentang teodise , mengenai kebaikan Allah dan kebebasan maunisia dan asal kejahatan.
1714 ---- La monaligue

Pikiran-pikiran pokok
a. Monadologi
Menurut Spinoza hanya ada satu subtansi: alam atau Allah. Descartes membedakan tiga subtansi: Allah,Pemikiran, dan keluasan. Namun menurut Leibniz jumlah subtansi tak terhingga besarnya. Subtansi itu disebut sebagai monade-monade atau titik-titik. Leibniz berpendapat ada banyak substansi. Substansi itu disebut monad (monos=satu; monad=satu unit). Ada yang terkecil dlam matematika yang disebut titik. Dalam fisiak yang terkecil itu atom. Dalam metafisika yang terkecil itu adalah monad. Kata terkecil hendaknya tidak dipahami sebagai ukuran, melainkan sebagai tidak berkeluasan, maka monad itu bukan benda. Monad-monad bukanlah kenyataan jasmaniah, melainkan kenytaaaan mental,yangterdiir daripersepsi fan hasrat. Leibniz membayangkan monad sebgai forces primitives daya puraba yang tidak material, melinkan spiritual. Dengan kata lain, yang ia maksud sebagai monad adalah kesadaran diri tertutup, sejajar dengan cogito tertutup Decartes. Dalam sebuah pernyataannya ynag kemudian termasyur, dia mengatakan sebagai berikut: Monad-monad tak memiliki jendela tempat tempat sesuatu biss keluar atu masuk. Karena itu, setiap monad memiliki sudut pandangnya sendiri dan sudut pandang ini melukiskan kenyataan yang melingkunginya. Di antara monad-monad tak ada interaksi, sebab masing-masing memrupakan kenyataan mental yang sudah cukup diri. Monad adalah sebuah system tertutup yang cukup diri. Setiap monad tak lain daripada cermin hidup alam semesta.
Penjelasan Leibniz bahwa monad-monad sudah cukup diri menimbulkan persoalan. Bagaimana aku mengetahui kenyataan di luar diriku? Jawaban Leibniz adalah sebagai berikut. Setiap monad memiliki sifat-sifat yang jumlahnya tak terhingga, sebab setiap monad mencerminkan seluruh alam semesta dari sudut pandangnya. Dengan kata lain, setiap monad mencerminkan semua monad lainnya. Misalnya, saat aku menyadari selembar daun jatuh di depanku, kesadaranku itu merupakan sebuah keadaan dari monad yang mencerminkan keadaan monad-monad lain yang bersama-sama mengidentifikasikan “daun”, sedemikian rupa sehingga dari sudut pandang kesadaranku yang kacau, daun itu kusadari dalam keadaan “jatuh”.
Kalau dunia dan kesadaran adalah monad-monad yang terisolasi satu sama lain, bagaiman menjelaskan gejala adanya ketertaturan dan hubungan timbal balik. Leibniz menjawab adanya Allah pada saat penciptaan mengadakan keselarasan yang ditetapkan sebelumnya di antara monad-monad. Jadi, meskipun monad-monad memiliki momentumnya sendiri-sendiri, mereka toh cocok satu sama lain,s ehingga menimbulkan ilusi bahewa mereka berinteraksi satu sama lain. Misalnya, air yang ditetapkan di atas api menjadi panas bukan karena api, melainkan monad air, api danpanas bersesuaian satu sama lain. Allah, si tukang arloji itu, telah menetapkan bahwa peristiwa yang terjadi pada monad lain. Jadi, hubungan timbal balik di antara monad-monad hanya kelihatannya ada. Lalu apakah Allah itu? Dalam pemikiran Leibniz Allah juga monad, tetapi bukan sembarang monad, melainkan monad purba yang merupakan aktivitas murni, actus purus.
Sumbangan sistem monadologi adalah penghargaan terhadap bagian-bagian alam semesta ini di mana bagian-bagian ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, terutama dalam menciptakan suatu keadaan terhadap realitas alam semesta ini.
b. Harmonia praestabilita
Semua monade diatur dalam suatu Harmonia praestabilita, harmoni yang telah ditatapkan sebelumnya oleh Allah,. Allah telah menciptakan dunia sedemikian rupa,sehingga semua keaktifan monade mempunyai suatu appetites (“tujuan,keinginan atau kehendak”) didalam mereka.
c. Theodice
Leibniz adalah pencipta kata teodise “pembenaran Allah” terhadap kejahatan.
d. Dinamisme
Sumbangan yang paling penting kepada filsafat mungkin adalah “dinamisme”-nya Leibniz, pendapat bahwa segala sesuatu pada hakekatnya merupakan “energy” “kekuatan” (dinamis) kalau dicari bagian-bagian kecil dari materi-materi sub atomis, semua istilah memang kehilangan artinya: sama baik/jelek untuk mengatakan bahwa materi itu akhirnya “energy” dengan mengatakan bahwa materi akhirnya “masa”, “zat”, “subtansi” materi itu suatu “proses yang bersifat energy/masa.

Pengaruh
Leibniz tidak pernah mengajar di Universitas. Filsafatnya baru diajari di sekolah melalui muridnya Christian Wolff(1679-1754). Wolff menyusun suatu system filsafat yang bersifat dogmastis, dan yang sangat berpengaruh, sampai publikasi-publikasi tulisan-tulisan kami 1724-1804. Banyak istilah dari “system Leibniz-Wolff” sekarang masih dipakai.